Thursday, January 31, 2008

Mengunjungi Smithsonian Institution: National Air and Space Museum

Mengunjungi Smithsonian Institution: National Air and Space Museum

Smithsonian Institution: National Air and Space Museum terletak di tengah kota Washington D.C.. Biasanya orang menyingkatnya Smithsonian Museum, sedangkan pintu masuknya bisa lewat Independence Avenue SW atau juga Jefferson Drive SW. Di dalam museum tersebut tersimpan koleksi sejarah penerbangan, mulai dari Wright Bersaudara hingga Apollo 11 dan pesawat ulang-alik.

Salah satu keunggulan pertama yang kita temui di museum ini, kita tak dipungut biaya masuk Museum ini juga merupakan pusat penelitian untuk sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang penerbangan, termasuk penerbangan antariksa. Di situ kita juga bisa menemukan contoh batu dari Bulan yang bisa disentuh oleh pengunjung. Kalau kita mencoba menyentuhnya, rasanya empuk kenyal, tapi juga keras. Suatu rasa yang aneh, barangkali karena ini pengalaman pertama dalam hidup menyentuh batu dengan komposisi yang berbeda dari batu yang biasa kita temui di Bumi. Secara pribadi, yang menarik perhatian saya adalah modul Apollo 11, Skylab dan pesawat SR-71 Balckbird yang terkenal sebagai pesawat pengintai jarak jauh di jaman perang dingin.

Tentu saja sebagaimana sasaran tujuan wisata lainnya, disinipun tersedia berbagai macam souvenir tentang museum yang menarik. Jelas harganya mahal kalau di kurs dengan rupiah kita. Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan memotret bermacam souvenir yang tersedia tanpa perlu membelinya. Di sini juga ada IMAX theater yang memutar film berkaitan dengan penerbangan. Adrenalin Rush adalah judul film yang kami tonton pada saat kami mengunjungi museum ini. Dengan tiket seharga 8,5 dollar, kita bisa menonton pertunjukan selama sekitar 30 menit, dan terhanyut ketegangan mengikuti jalannya kamera. Meskipun ceritanya bagus, tapi sebenarnya yang paling dinikmati adalah pengalaman berada pada ketinggian seolah menjadi pelaku di film tersebut.

Kalau kita merasa haus atau perlu mengisi perut setelah lelah menjelajahi fasilitas yang ada, termasuk simulator, kita bisa beristirahat di food court atau di bangku-bangku yang tersedia. Di dalam museum juga tersedia cukup toilet kalau kita mau buang hajat. Biasanya yang tak tersedia adalah waktu, kita harus pintar-pintar bagi waktu jika tak ingin sasaran tujuan wisata lain terlewati. Begitu banyak yang dilihat, begitu menarik yang dipertontonkan, namun juga begitu sempit waktu bagi kita.

No comments: