Wednesday, January 24, 2007

Siapkan diri dengan TOEFL atau IELTS


Antara TOEFL dan IELTS

Bagi mereka yang sedang belajar bahasa Inggris untuk persiapan belajar ke luar negeri, kata TOEFL dan IELTS hampir selalu terngiang di telinga. Tuntutan agar TOEFL atau IELTS mencapai angka tertentu, selalu menjadi pendorong bagi peserta kursus untuk segera mengejarnya. Pertanyaannya kemudian, adakah jaminan bahwa angka tertentu yang terkandung dalam TOEFL dan IELTS benar-benar mencerminkan kemampuan bahasa Inggris seseorang? Apa pula beda antara TOEFL dan IELTS?

TOEFL atau Test Of English as a Foreign Language. Tes ini dibuat oleh sebuah lembaga pendidikan, Educational Testing Service (ETS) di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat.

TOEFL dimaksudkan sebagai alat ukur atau evaluasi atas kemampuan berbahasa Inggris seseorang. TOEFL sendiri ada tiga jenis, yaitu TOEFL International, TOEFL ITP (Institutional Testing Program), dan TOEFL Prediction. TOEFL Internasional sering juga disebut sebagai computer-based TOEFL (CBT) karena bentuk tesnya menggunakan komputer. TOEFL ITP berupa tes tertulis, dan sering disebut paper-based TOEFL (PBT). Sedangkan TOEFL Prediction merupakan bentuk tes yang mirip TOEFL, tetapi tidak dikeluarkan/diprakarsai ETS.

Kini, CBT sudah banyak digunakan sejumlah lembaga pendidikan dan kantor untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris calon mahasiswa atau karyawan. Seperti tes lainnya, CBT mengandung empat unsur, yaitu menyimak (listening), berbicara (speaking) yang kadang diganti dengan gramatika (structure), membaca (reading), dan menulis (writing).

Listening dimaksudkan untuk mengukur kemampuan mendengar dan menyimak bahasa Inggris, structure untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris dengan gramatika baku, reading untuk mengukur kemampuan memahami bacaan, dan writing sebagai sarana untuk mengukur kemampuan mengungkap gagasan dalam tulisan berbahasa Inggris.

IELTS saingan TOEFL?

Selain TOEFL, kita juga sering mendengar kata IELTS. IELTS merupakan singkatan dari The International English Language Testing System. Kalau TOEFL merupakan tes berdasar Educational Testing Service (ETS) di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat, IELTS dibuat oleh Inggris dan Australia. Boleh dikata, IELTS sebenarnya untuk negara-negara tujuan berbahasa Inggris seperti negeri Inggris dan commonwealth (persemakmuran).

"Meski demikian, bukan berarti TOEFL hanya untuk Amerika, sedangkan IELTS untuk Inggris dan negara persemakmuran. Kini, baik TOEFL dan IELTS sudah bisa diterima di mana pun. Yang membedakan hanyalah angka skor," ujar Mariam Kartikatresni, Manajer Bisnis The British Institute.

Dikemukakan, skor IELTS berkisar 0-9. Sedangkan skor TOEFL bisa mencapai ratusan. Bagi mereka yang akan belajar ke luar negeri, amat diharapkan nilai TOEFL lebih dari 500. Angka 400-450 sering dianggap limited users, yaitu seseorang bisa berkomunikasi secara singkat dengan disertai kesalahan.

Angka 450-500 sering disebut marginal user, si pemakai mampu melakukan percakapan dasar dan dalam situasi yang tidak mendesak. Angka 501-525 disebut modest users, pemakai mampu berkomunikasi dan jarang melakukan kesalahan. Angka 526-550 disebut competent users, pemakai dapat berkomunikasi dalam berbagai situasi. Dan yang paling tinggi 550 ke atas yang disebut good user, dan pemakai sudah mampu berkomunikasi dalam berbagai situasi.

Mana yang akan dipilih, TOEFL atau IELTS, silakan pilih sendiri, mana yang lebih disukai.

"Tetapi, yang jelas angka-angka yang tertera baik dalam TOEFL maupun IELTS itu akan selalu berubah, sesuai perkembangan dan tuntutan zaman," tutur Mariam. (ton)

No comments: