Wednesday, January 24, 2007

PENERBANGAN RESIKO TINGGI?


S.O.S. = Save Our Soul, _ Mayday - Mayday - Mayday -
... ...
... - ... ... ... - ... ... ...

Mr. X-File.
Fear Factor : Flying in Indonesia _ D A N G E R !

Pada waktu saya kembali dari liburan di Bali, saya
menggunakan Adam Air
rute Denpasar - Jakarta. Saya mendengar maskapai yang
relatif baru ini
dari beberapa teman, yang menyebutkan bahwa maskapai
ini mempunyai
pesawat-pesawat yang relatif baru dan diijinkan
terbang ke Singapura.
Kedengarannya maskapai ini sangatlah bagus, khususnya
jika menyangkut
masalah tiket sekali jalan yang hanya Rp. 295.00,-
yang sedikit lebih
mahal dari penerbangan "metro-mini" Lion Air.
Penawaran ini sangat
bagus, berdasarkan pengalaman saya tinggal beberapa
tahun di Indonesia.
Tapi kemudian saya mulai berfikir bahwa ini terlalu
bagus dan pasti ada
yang salah dengan semua ini.

Bagaimanapun, saya memutuskan untuk mencoba
keberuntungan saya dan
terbang bersama Adam Air, yang ternyata banyak orang
juga berfikir sama
karena pesawatnya sudah penuh di booking? Dibandingkan
dengan Garuda
yang nyaris tanpa penumpang.

Waktu naik pesawat Adam Air, saya segera melihat bahwa
Boeing 737-400
tersebut, engine cover-nya penuh dengan goresan
(scratch), sayapnya
sangat kotor dan banyak cat-nya yang cacat, pintunya
juga terlihat
sangat tua dan sangat jauh dari ekpektasi saya akan
pesawat baru.
Bagaimanapun, saya tetap memutuskan untuk menguji
level keberanian saya
untuk tetap terbang dan masuk ke pesawat. Sebagai
catatan, saya
mencatat
kode registrasi pesawat PK-KKI (lihat Table Adam Air
di bawah).

Sesampainya di Jakarta, saya mencari kode tersebut di
database
penerbangan dan "Pesawat Baru" tersebut pertama kali
terbang pada 10
Desember 1988, yang artinya umurnya sudah 17 tahun,
dan kalau
dibandingkan dengan umur manusia, berarti usianya
menjelang 50 tahun.
Dalam catatannya juga disebutkan bahwa pesawat ini
mempunyai jam
terbang
yang tinggi, dimana sebelumnya digunakan oleh Sahara
India Airlines,
Sierra National Airline dan Air Belgium (pemilik
pertama). Sungguh
merupakan catatan yang menarik untuk sebuah pesawat.
Sekarang
pertanyaannya adalah apakah saya yang kurang beruntung
sehingga
mendapatkan satu-satunya pesawat tua di Adam Air, atau
apakah semua
pesawatnya memang tidak sebaru seperti yang saya
harapkan?

Mengikuti rasa keingintahuan saya, coba lihat Tabal
Pesawat Adam Air
berikut yang menyajikan informasi umur dari
masing-masing pesawat.



No Registrasi Penerbangan Pertama Umur
1 PK-KKF 737-200 12-02-1980 26
2 PK-KKN 737-200 21-03-1980 25
3 PK-KKQ 737-200 16-01-1981 25
4 PK-KKJ 737-200 03-02-1982 24
5 PK-KKL 737-200 12-04-1984 21
6 PK-KKE 737-300 31-08-1987 18
7 PK-KKP 737-200 31-05-1988 17
8 PK-KKH 737-400 11-07-1988 17
9 PK-KKU 737-300 04-08-1988 17
10 PK-KKI 737-400 10-12-1988 17
12 PK-KKD 737-400 22-12-1988 17
13 PK-KKR 737-300 09-01-1989 17
14 PK-KKS 737-400 28-01-1989 17
15 PK-KKT 737-400 05-09-1989 16
16 PK-KKG 737-400 07-01-1991 15
17 PK-KKC 737-400 09-01-1992 14
18 PK-KKA 737-500 10-06-1997 08
(hanya satu pesawat yang agak aman?? Bagaimana dengan
yang lain??)

Melihat tabal tersebut, saya benar-benar beruntung,
dimana pesawat
berumur 17 tahun yang saya tumpangi termasuk yang baru
dibandingkan
dengan pesawat Adam Air lain dengan kode regirtrasi
PK-KKN (KKN adalah
singkatan paling popular di Indonesia untuk
Korupsi-Kolusi-Nepotisme),
yang umurnya 25 tahun.
Dibandingkan dengan usia manusia, pesawat ini sama
dengan manusia
berumur hamper 80 tahun dan mungkin sudah memesan
tempat di kuburan.

Berdasarkan tabel di atas, kita bisa menghitung umur
rata-rata pesawat
Adam Air, yaitu 18 tahun. Sebenarnya, hanya ada satu
pesawat yang
umurnya kurang dari 10 tahun, dan jika saya tidak
salah, ini pasti
pesawat yang diijinkan mendarat di Singapura.

Jelas, banyak penumpang memilih Adam Air karena
berfikir tentang
pesawat
yang baru, padahal armada sebenarnya dipenuhi oleh
pesawat polesan
seperti baru (refurbished) dengan hanya satu pesawat
yang relatif baru,
yang digunakan tim marketing Adam Air untuk
menciptakan image, atau
lebih tepat khayalan, tentang terbang dengan pesawat
baru. Mungkin
definisi Adam Air tentang pesawat "baru" adalah
definisi untuk
penerbangan lokal Indonesia, dan mungkin persepsi saya
lah yang salah.

Untuk memverifikasi hal tersebut, saya membandingkan
umur rata-rata
pesawat dari beberapa penerbangan di Indonesia, dan
inilah Statistik
Umur Pesawat Penumpang di Indonesia:

Garuda Indonesia Umur 10.0 tahun
Lion Air Umur 17.3 tahun
Adam Air Umur 18.1 tahun
Awair Umur 18.8 tahun
Merpati Umur 21.6 tahun
Batavia Umur 23.4 tahun
Sriwijaya Air Umur 23.5 tahun
Mandala Airlines Umur 23.9 tahun
Bouraq Indonesia Airlines Umur 25.1 tahun

Mengejutkan! Dengan armada berumur 18 tahun, Adam Air
menempati urutan
ketiga dari armada dengan pesawat terbaru di
Indonesia. Garuda
Indonesia
memimpin dengan armada berumur 10 tahun.

Hal lain yang sangat mengejutkan adalah Lion Air
menempati urutan kedua
dengan armada sedikit lebih muda, yaitu 17 tahun?? Itu
hampir setengah
kali lebih tua dari armada Garuda Indonesia.

Urutan terakhir ditempati oleh Bouraq Indonesian
Airlines, dengan umur
pesawat 25 tahun, yang memberikan saya ide tentang
Fear Factor
stunt-man
"Terbang bersama Bouraq" untuk trial & error penyakit
ketakutan terbang
(flying phobia).

Mandala Airlines menempati urutan kedua dari terakhir.
Melihat hal ini,
saya teringat dengan kecelakaan pesawat Mandala Boeing
737-200 pada 5
September 2005 yang menelan korban hampir 150 orang.
Pada saat
kejadian,
pesawat PK-RIM tersebut berumur 24 tahun.

Sebagai pembanding, pesawat Lion Air McDonell-Douglas
MD-82 yang
mengalami kecelakaan di Airport Solo pada 30 November
2004 dan menelan
korban 25 orang, berumur 20 tahun. Pada laporan
terakhirnya, jam
terbang
pesawat tersebut 56,674 jam dan telah melakukan
pendaratan 43,940 kali!

Saya pikir bukanlah suatu kebetulan kalo
pesawat-pesawat yang mengalami
kecelakaan berumur paling tidak 20 tahun. Sebagai
pembanding, saya
mengecek umur rata-rata pesawat dari maskapai-maskapai
pemilik
sebelumnya pesawat Adam Air PK-KKI yang saya tumpangi.

Blue Panorama Airlines Umur 11.6 tahun
Sahara India Airlines Umur 10.5 tahun

Sangat menarik ternyata, 11.6 tahun dan 10.5 tahun,
yang membuktikan
bahwa kedua maskapai di atas merasa bahwa pesawat
tersebut terlalu tua
untuk beroperasi, sementara manajemen Adam Air
berpikir bahwa
mengoperasikan pesawat berumur 17 tahun adalah
benar-benar tidak
bermasalah??? SNOBBISH ! But FOOLISH ? (Congkak! Tapi
Tolol?)

Mencari di beberapa Koran, saya menemukan beberapa
artikel yang bisa
menjadi kesimpulan dari tulisan ini.
Yang pertama datang dari The Jakarta Post (11 Februari
2006): Sebuah
pesawat Adam Air Boeing 737-300 yang melayani rute
Jakarta-Makasar,
terpaksa mendarat secara darurat pada hari Sabtu, di
bandara kecil
Tambolaka, Sumba-NTT; disampaikan oleh juru bicara
Adam Air.

Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta
Jakarta pada jam
6:20 a.m. dengan 145 penumpang. Pesawat dijadwalkan
mendarat di Bandara
Hasanuddin Makassar pada jam 9:25 a.m. waktu setempat.
Begitu menurut
Suwandi, Supervisor Adam Air di Makassar.


"Tapi, masalah navigasi membuat pilot Tri Tuniogo
kehilangan kontak
dengan bandara tujuan", ucap Suwandi. Pesawat kemudian
ditemukan telah
mendarat di Tambolaka pada jam 9:45 a.m. waktu
setempat.
"Tidak ada yang terluka dalam insiden ini", ucap
Didik, public relation
Adam Air Jakarta, yang menambahkan juga bahwa
pendaratan darurat
dilakukan karena kondisi cuaca yang buruk.
"Berdasarkan kondisi cuaca,
terjadi badai atau hujan lebat yang memaksa pilot
untuk mendarat - kami
belum mendapat informasi lebih lanjut," ucap Didik.
Jadi, ini masalah
cuaca buruk dan pesawat harus mendarat. Tidak ada yang
aneh kan? Sampai
Anda baca terbitan selanjutnya pada hari Valentine.

Kementrian Perhubungan mengangap Adam Air telah
melakukan pelanggaran
serius dalam pengoprasian pesawat, tapi masih
memerlukan bukti mengenai
insiden serius pada sistem navigasi pesawat. "Ini
adalah pelanggaran
serius dan yang pertama kali terjadi pada penerbangan
di Indonesia,"
ucap Dirjen Perhubungan Udara, Iksan Tatang, menjawab
pertanyaan
wartawan pada hari Senin.

Pesawat Adam Air Boeing 737-300 dengan nomer
penerbangan DHI728,
melakukan pendaratan darurat di Tambolaka, Sumba
Barat-NTT, setelah
berputar-putar selama 3 jam karena kegagalan navigasi
dalam
perjalanannya dari Jakarta melewati NTT, dimana dirjen
mengatakan bahwa
pesawat tersebut seharusnya tidak boleh terbang karena
masih ada
pemeriksaan yang tertunda oleh Komite Nasional
Keselamatan Transportasi
(KNKT) dan Direktorat Sertifikasi Kelayakan Terbang.

Itu sangat menarik! Awalnya insiden ini terjadi karena
cuaca buruk, dan
sekarang karena kegagalan sistem navigasi. Huh?

Saya pikir cerita sebenarnya adalah pelanggaran serius
yang dilakukan
oleh Adam Air. Untuk Anda ketahui, dua orang teman
saya terbang dari
Manado dengan Lion Air dan pesawatnya mengalami
permasalahan serius
sampai-sampai pramugari memerintahkan semua penumpang
memakai jaket
penyelamat. Untungnya penerbangan berakhir tanpa
insiden, dan tidak ada
satu pun Koran yang menulis berita tentang kejadian
ini. Mungkin karena
KKN yang saya sebutkan sebelumnya.

Mungkin Anda bertanya-tanya seberapa tua Boeng 737-300
yang mengalami
kegagalan sistem navigasi tersebut. Melihat umur
armada Boeng 737-300
Adam Air, pesawat tersebut pastilah berumur paling
tidak 17 tahun.
Mungkin pesawat terlalu muda 3 tahun untuk masuk dalam
daftar
kecelakaan
pesawat di Indonesia.

Lihat gambaran keseluruhannya, saya memprediksi akan
ada paling tidak
satu kecelakaan pesawat lagi di Indonesia sebelum
tahun 2006 berakhir.

Have a nice flight everyone !


Terjemahan bebas menurut dokumen aslinya, oleh: MarCom
Silahkan memverivikasi kebenarannya.

No comments: